H |
ari ini hampir seluruh gereja di seluruh dunia memperingati hari Pentakosta, hari dicurahkannya Roh Kudus bagi gereja dan karena itu saya yakin bahwa dari mimbar-mimbar gereja, khotbah yang disampaikan di sekitar Roh Kudus, pekerjaan-Nya, dan hal-hal lain yang terkait dengan-Nya. Sekarang saya ingin mengangkat satu topik yang masih ada hubungannya dengan Roh Kudus yakni ‘dimeteraikan dengan Roh Kudus’ sebagaimana nampak dalam teks Efs 1:13.
Efs 1:13 - Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Biarpun demikian akan ada hal lain yang saya bahas mendahuluinya. Dari teks kita, ada 2 kata atau istilah yang perlu dipelajari/dipahami :
I. ROH KUDUS YANG DIJANJIKAN.
Perhatikan teks kita :
Efs 1:13 - Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Jadi teks ini berbicara bahwa Roh Kudus itu adalah sesuatu yang dijanjikan oleh Allah. Mengapa dijanjikan ? Di dalam kitab Kejadian dicatat bahwa setelah manusia berdosa, Allah lalu menarik Roh-Nya kembali.
Kej 6:3 - Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
RSV – Then the Lord said, "My spirit shall not abide in man for ever,...(Roh-Ku tidak akan tinggal dalam manusia selamanya... )
KJV - And the LORD said, My spirit shall not always strive with man....(Roh-Ku tidak akan selalu berjuang/bekerja keras terhadap manusia...).
NIV - Then the Lord said, "My Spirit will not contend with man forever,...(Roh-Ku tidak akan berjuang menghadapi manusia selamanya...)
Jadi ayat ini berarti bahwa pada saat manusia semakin berdosa, Allah menarik Roh-Nya sehingga Roh itu tidak akan selama-lamanya bekerja dalam diri manusia. Ini terbukti dengan cara kerja Roh Kudus di dalam PL yang sangat terbatas.
a. Dalam PL hanya orang-orang tertentu saja yang menerima Roh Kudus seperti imam, nabi, raja.
Jadi tidak sembarang orang bisa mendapatkan Roh Kudus. Bahkan murid-murid Yesus baru menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta padahal mereka jelas sudah percaya kepada Yesus jauh sebelum hari itu. Ini jelas berbeda dengan zaman PB di mana semua orang yang percaya diberikan Roh Kudus.
Kis 2:38 - “Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”.
Yoh 7:38-39 - (38) Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.’ (39) Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”.
Gal 3:14 - Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
b. Dalam PL Roh Kudus diberikan pada saat Allah menghendaki orang-orang tertentu melakukan sesuatu untuk-Nya.
Contohnya :
Kel 28:3 - Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagiKu.
Hak 3:10 - Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel . Ia maju berperang, …”
Hak 6:34 - Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia”.
Kadang-kadang Roh Kudus memberi kekuatan fisik yang luar biasa seperti dalam kasus Simson (Hak 13:25 14:6,19 15:14). Kekuatan itu hilang sementara karena Simson hidup / jatuh dalam dosa, tetapi lalu dikembalikan pada saat-saat terakhir. Jadi kalau tidak ada tugas khusus, Roh Kudus tidak akan diberikan kepada orang itu. Ini jelas berbeda dengan PB. Pokoknya kita percaya, Roh Kudus diberikan entah kita melayani Tuhan atau tidak.
c. Dalam PL , Roh Kudus yang diberikan tidak ada hubungan sama sekali dengan keselamatan seseorang.
Artinya orang itu bisa saja mendapatkan Roh Kudus untuk tugas tertentu tetapi ia sendiri tidak diselamatkan/binasa. Misalnya dalam kasus Bileam di mana ia dihinggapi oleh Roh Allah untuk bernubuat.
Bil 24:2-3 – (2) Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia. (3) Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: …”
Tapi faktanya Bileam sesat dan pasti tidak pernah diselamatkan.
2 Pet 2:15 – Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Yud 11 - Celakalah mereka,… karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Lihat juga :Wah 2:14.
Abraham Kuyper - Pekerjaan-pekerjaan ini tidak menyentuh pusat dari jiwa, dan tidak menyelamatkan, tetapi semata-mata bersifat luar. ... pekerjaan-pekerjaan ini hanya bersifat luar dan sementara. ... pekerjaan-pekerjaan ini tidak menembus sampai pusat dari jiwa, tetapi hanya mempengaruhi manusia secara lahiriah / dari luar. ... Seseorang yang ‘dikerjai’ dari luar bisa diperkaya dengan karunia-karunia lahiriah / luar, sedangkan secara rohani ia tetap miskin seperti dulu. (The Work of the Holy Spirit, hal. 119).
Ini berbeda dengan PB di mana orang yang menerima Roh Kudus pasti akan diselamatkan (akan saya jelaskan pada point 2).
d. Dalam PL Roh Kudus yang diberikan itu bisa ditarik kembali.
Contohnya :
1 Sam 11:6 - Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya dengan sangat.
1Sam 16:14 - Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN”.
Itulah sebabnya sewaktu Daud jatuh dalam perzinahan dengan Betsyeba, ia berdoa demikian :
Maz 51:13 - “Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku!”.
Ini berbeda dengan zaman PB di mana Roh Kudus yang diberikan tidak pernah ditarik kembali, ia menetap selamanya di dalam diri orang percaya.
Yoh 14:16-17 - (16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. …”
Karena itu kita jangan meniru doa Daud saat ini. Itu salah !
John F. Walvoord - Doa Daud (Maz 51:13) supaya Roh Kudus tidak diambil dari padanya dinaikkan mengingat kemungkinan bahwa hal ini bisa terjadi sebagai hasil / akibat dari dosa, seperti dalam kasus Saul. Doa Daud tidak cocok bagi orang Kristen, kepada siapa setiap jaminan telah diberikan bahwa Roh itu merupakan karunia yang menetap / kekal. (The Holy Spirit, hal. 152).
Jadi jelas terlihat bahwa pekerjaan Roh Kudus dalam PL begitu terbatas.
Meskipun demikian dalam PL Allah juga sudah berjanji untuk memberikan Roh Kudus kepada umat-Nya secara permanent dengan pekerjaan yang lebih sempurna dari zaman itu.
Yeh 36:26-27 - (26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (27) RohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya”.
Yoel 2:28-29 - (28) ‘Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia,… (29) Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu”.
Dalam PB muncul juga janji yang sama baik oleh Yohanes Pembaptis maupun Yesus sendiri.
Mat 3:11 - “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”.
Kis 1:4,5,8 - (4) Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kataNya - ‘telah kamu dengar dari padaKu. (5) Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’ ... (8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’”
Luk 24:49 - “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.’”
Lihat juga : Yoh 7:37-39; Yoh 14:16-19,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7,13.
Nah, semua janji ini lalu terpenuhi pada hari Pentakosta (Kis 2). Ini dibuktikan dengan kata-kata dalam Kis 1:5 yang berkata ‘tidak lama lagi kamu akan dibaptis denganRoh Kudus’ dan juga pada waktu orang-orang tertentu mengatakan bahwa mereka sedang mabuk, maka Petrus dan rasul-rasul menentangnya dengan mengutip janji dari kitab Yoel itu.
Kis 2 :14-18 - (14) ‘...Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. (15) Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, (16) tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: (17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir - demikianlah firman Allah - bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia;... (18) Juga ke atas hamba-hambaKu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat”
Dari semua yang sudah dijelaskan ini terlihat bahwa Roh Kudus memang adalah yang dijanjikan Allah sebagaimana kata teks kita (Efs 1 :13).
Efs 1:13 - Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
dan janji ini sudah digenapi/terpenuhi pada hari Pentakosta.
Nah, kalau janji tentang Roh Kudus ini sudah tergenapi maka kita seharusnya tidak boleh lagi meminta kepada Allah untuk mencurahkan Roh-Nya lagi saat ini. Adalah sesuatu yang tidak Alkitabiah dan juga tidak masuk akal untuk meminta kepada Allah memberikan sesuatu yang sudah Ia berikan sesuai janji-Nya. Kalau saya berjanji memberikan uang kepada saudara dan lalu saya sudah memberikannya, apakah pantas saudara datang lagi dan menagih janji itu ? Meminta agar Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya sekarang (setelah Ia mencurahkan-Nya pada hari Pentakosta) adalah sama dengan orang Yahudi yang sampai hari ini masih berdoa agar janji tentang kedatangan Mesias segera tergenapi padahal Mesias itu sudah diberikan 2000 tahun yang lalu. Ini mustahil ! Hal ini perlu dipahami mengingat saat ini ada banyak gereja (biasanya dari kalangan Pentakosta-Kharismatik) dan juga Persekutuan Doa yang kalau menjelang peringatan hari Pentakosta atau tepat pada hari peringatan Pentakosta (seperti hari ini), mereka membuat acara/kebaktian khusus untuk pencurahan Roh Kudus. Mereka melakukan praise and worship dan juga doa agar Roh Kudus dicurahkan lagi bagi mereka. Ini jelas salah dan adalah doa yang tidak Alkitabiah. Jika janji tentang Roh Kudus sudah digenapi, lalu mau minta apa lagi yang dicurahkan ? Karena doa seperti tidak Alkitabiah, sudah pasti doa seperti itu tidak pernah bisa dikabulkan oleh Tuhan biar pun orang-orangnya melakukan praise and worship sehebat apa pun bahkan disertai dengan doa puasa sekalipun. Karena itu kalau mereka mendoakan hal yang tidak Alkitabiah ini (memohon Allah mencurahkan Roh Kudus) lalu terjadi manifestasi-manifestasi seperti bahasa roh, berguling-gulingan dalam roh, dsb, itu sudah pasti bukan dari Tuhan. Jangan kita terkecoh dengan semua fenomena ini ! Orang-orang yang percaya dan mempraktekan hal ini biasanya berargumentasi bahwa memang Roh Kudus sudah dicurahkan 2000 tahun yang lalu tetapi itu bagi murid-murid dan orang-orang percaya saat itu sedangkan kita belum ada saat itu dan karena itu kita butuh pencurahan Roh Kudus khusus kita saat ini. Ini adalah argumentasi yang ngawur ! Kalau begitu apakah mereka percaya bahwa Yesus mati bagi mereka atau tidak ? Bukankah saat Yesus mati 2000 tahun yang lalu mereka juga belum ada ? Lalu kenapa percaya bahwa Yesus mati juga untuk mereka ? Ingat bahwa Roh Kudus yang dicurahkan 2000 tahun yang lalu itu adalah suatu momentum bagi seluruh orang percaya di segala zaman.
1 Kor 12:13 - “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh”.
Jadi secara status Roh Kudus sudah dicurahkan untuk semua orang percaya segala zaman pada hari Pentakosta (Kis 2) sedangkan secara empiris/pengalaman, itu baru terjadi pada saat kita percaya. Dan ini terjadi secara otomatis tanpa perlu diminta, tanpa perlu ibadah khusus untuk memintanya. Ini sama dengan secara status Yesus mati bagi kita 2000 tahun yang lalu bagi kita tetapi secara empiris, manfaatnya baru kita terima saat kita percaya. Dengan pengertian semacam ini maka adalah salah kalau sekarang kita sekarang memohon Roh Kudus dicurahkan bagi kita. Secara status, itu sudah terjadi pada hari Pentakosta (Kis 2), secara empiris itu sudah terjadi saat kita percaya. Jadi tidak perlu lagi sekarang meminta-minta Roh Kudus kepada Allah. Kalau ada yang patut saudara minta, mintalah agar saudara dipenuhi Roh Kudus, mintalah agar hidup saudara dipimpin Roh Kudus, mintalah agar Roh Kudus berkarya lewat hidup dan pelayanan saudara tetapi jangan meminta diberikan Roh Kudus lagi. Kalau saudara adalah orang percaya, tidak usah minta pun sudah diberikan. Tapi kalau saudara bukan ornag percaya, minta pun tidak akan diberi. Cara untuk mendapatkannya adalah dengan percaya Yesus sungguh-sungguh maka secara otomatis saudara akan mendapatkan Roh Kudus. Karena itu ingatlah bahwa setiap tahun yang kita lakukan hanyalah sebuah peringatan akan pencurahan Roh Kudus dan bukan bahwa Roh Kudus dicurahkan lagi lagi setiap tahun. Ini sama seperti Jumat Agung di mana kita hanya memperingati penyaliban dan kematian Yesus, bukan berarti Yesusnya benar-benar disalibkan lagi setiap tahun. Kiranya kita semua memahami prinsip ini dengan benar supaya tidak dipengaruhi oleh berbagai macam pengajaran yang tidak Alkitabiah.
II. DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS.
Kalimat kedua dalam teks kita yang akan kita bahas adalah ‘dimeteraikan dengan Roh Kudus’.
Efs 1:13 - Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Apa maksudnya ‘dimeteraikan dengan Roh Kudus’ itu ? Pertama-tama kita harus memahami fungsi ‘meterai’ pada zaman dahulu. Pada zaman dahulu, meterai berfungsi untuk 3 hal :
a. Menjamin sifat asli dari suatu benda.
Jadi benda yang ada meterai berarti benda yang orisinil, bukan bajakan/copian. Biasanya ini berlaku bagi surat-surat penting atau keputusan-keputusan tertulis.
1 Raj 21:8 - Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.
b. Sebagai tanda kepemilikan.
Jadi satu benda yang ada meterainya berarti benda itu menjadi milik sah dari yang empunya meterai.
c. Menjamin keamanan.
Dalam kaitan dengan ‘tanda kepemilikan’, meterai juga menjamin keamanan dari satu barang. Sebuah barang yang dikirimkan dipastikan akan sampai dalam keadaan baik dan utuh pada pemiliknya jika ada meterainya.
W.R.F Browning – Meterai...sebagai alat penjamin keaslian dokumen dan sebagai penjamin kepemilikan. (A Dictionary of the Bible, hal. 268).
Kalau demikian fungsinya, maka ketika dikatakan bahwa kita dimeteraikan dengan Roh Kudus, maksudnya adalah :
a. Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita benar-benar adalah anak Allah.
Ini sesuai dengan fungsi pertama dari meterai yang dibahas di atas. Alkitab berkata bahwa kita yang percaya kepada Yesus akan menjadi anak Allah.
Yoh 1:12 - Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Tetapi bagaimana kita bisa yakin bahwa kita memang benar-benar adalah anak Allah? Dengan adanya Roh Kudus di dalam diri kita.
Rom 8:14-16 : “(14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’ (16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Karena itu kalau saudara mempunyai Roh Kudus, saudara pasti anak Allah. Jika tidak, saudara pasti anak setan. Sebaliknya, kalau saudara anak Allah, saudara pasti mempunyai Roh Kudus. Tidak ada anak Allah yang tidak mempunyai Roh Kudus. Karena kalau saudara sudah benar-benar percaya pada Yesus, saudara menjadi anak Allah maka percayalah bahwa saudara pasti memiliki Roh Kudus biarpun saudara tidak pernah/bisa berbahasa roh, biarpun saudara tidak pernah mengalami tumbang dan bergulingan dalam roh. Dan karena itu jangan mau dipaksa-paksa berbahasa roh dengan alasan saudara tidak mempunyai Roh Kudus kalau belum berbahasa roh. Jadi di sini ada hubungan timbal balik. Di satu sisi adanya Roh Kudus di dalam diri membuktikan bahwa kita adalah anak Allah dan di sisi yang lain, status bahwa kita adalah anak Allah memastikan adanya Roh Kudus di dalam diri kita.
b. Oleh Roh Kudus kita ditandai sebagai milik Allah.
Ini sesuai denganfungsi kedua dari meterai. Perhatikan :
Efs 1:13-14 – (13) “…di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (14) Dan Roh Kudus ….menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
BIS – ‘ ...Kalian percaya kepada Yesus Kristus, karena itu Allah memberi tanda milik-Nya kepadamu, yaitu Roh-Nya yang dijanjikan-Nya.
Bandingkan :
Rom 8:9 - “…Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus , ia bukan milik Kristus”.
Jadi dengan adanya Roh Kudus di dalam diri saudara menunjukkan bahwa saudara adalah milik Allah.
c. Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita pasti akan diselamatkan.
Ini sesuai dengan fungsi ketiga dari meterai. Kelihatannya ide ini yang paling ditekankan dilihat dari konteks Efs 1:13 di mana kata “jaminan” muncul di dalam ayat 14 yang dikaitkan dengan penebusan kita.
Efs 1:13-14 – (13) “…di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Bandingkan :
2 Kor 1:21-22 - (21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (22) memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita”.
2 Kor 5:5 - Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita”.
Dari 3 ayat ini terlihat bahwa untuk orang percaya disediakan segala berkat di surga yang saat ini belum kita terima di samping keselamatan kita yang belum sempurna, tetapi Roh Kudus diberikan sebagai jaminan bahwa kita pasti akan menerima semua itu. Kata “jaminan” di sini menggunakan kata Yunani “ARRABON” yang berarti uang muka.
William Barclay -: “ARRABON” merupakan suatu karakter / bentuk umum dari dunia bisnis Yunani. Itu merupakan suatu bagian dari harga pembelian dari sesuatu, dibayarkan di muka sebagai suatu jaminan bahwa sisanya akan dibayar pada waktunya. (Ephesians’, hal. 87).
Ralph P. Martin - Penggunaan dari “ARRABON” ... menunjuk pada suatu uang muka, sesuatu untuk menjamin bahwa ‘angsuran akhir akan datang’. (Word Biblical Commentary, II Corinthians, hal. 108).
Ini seperti kalau saudara mau beli sesuatu tapi dan saudara memberikan ‘panjar’ berapa persen dulu, dan sisanya akan dibayar kemudian. Dengan adanya uang ‘panjar’ ini memastikan bahwa harga sisanya akan dibayar. Jadi, kalau Roh Kudus disebut sebagai ‘jaminan’ / ‘uang muka’, itu menunjukkan bahwa Ia adalah jaminan bagi keselamatan maupun berkat-berkat yang lain, termasuk surga. Roh Kudus itu menyebabkan kita bisa pasti bahwa berkat-berkat tersebut akan kita terima.
Charles Hodge: Roh Kudus sendiri adalah ‘jaminan’, yaitu sekaligus merupakan cicipan dan jaminan / janji tentang penebusan. ... Karena itu, sepasti seperti Roh Kudus tinggal di dalam kita, demikianlah pastinya keselamatan akhir kita. (I & II Corinthians’, hal. 401).
William Barclay - “Apa yang dikatakan oleh Paulus adalah bahwa pengalaman tentang Roh Kudus yang kita punyai dalam dunia ini adalah suatu cicipan dari berkat di surga; dan itu adalah jaminan bahwa pada suatu saat nanti kita akan masuk ke dalam kepemilikan penuh terhadap berkat Allah. Pengalaman tertinggi dari damai dan sukacita Kristen yang bisa diberikan dunia ini hanyalah suatu cicipan yang redup dari sukacita yang akan kita masuki pada suatu hari kelak. (Ephesians’, hal. 87-88).
Demikianlah arti dari ‘dimeteraikan dengan Roh Kudus’.
Tadi sudah saya katakan bahwa dari 3 arti ini kelihatannya arti ketiga yang lebih ditekankan di mana pemeteraian Roh Kudus atas kita merupakan suatu jaminan pasti bahwa kita akan diselamatkan dan menerima segala berkat di surga yang sudah disediakan bagi kita. Tetapi bagaimana supaya kita dimeteraikan dengan Roh Kudus ? Caranya adalah dengan percaya kepada Yesus.
Efs 1:13 - Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Ini adalah janji firman Tuhan sehingga kalau saudara benar-benar adalah orang percaya, saudara harus yakin bahwa Roh Kudus pasti diberikan pada saudara (tidak mungkin tidak) dan kalau saudara sudah mendapatkan Roh Kudus, saudara harus yakin bahwa saudara pasti akan diselamatkan dan menerima segala berkat surgawi karena Roh Kudus itu adalah jaminan atau ‘uang mukanya’. Tidak ada orang yang tidak memiliki Roh Kudus bisa diselamatkan, sebaliknya tidak ada orang yang pernah menerima Roh Kudus lalu bisa tidak selamat. Karena itu kalau saudara adalah orang percaya dan sudah memiliki Roh Kudus, saudara tidak perlu kuatir bahwa keselamatan saudara bisa hilang, saudara tidak perlu kuatir bahwa ada hal di dunia ini yang bisa melemparkan saudara ke neraka termasuk dosa-dosa saudara. Ini bukan berarti bahwa kita boleh bebas berbuat dosa. Kita tidak boleh berbuat dosa tetapi seandainya kita jatuh dalam dosa pun, tidak ada satu dosa pun yang bisa mengeluarkan Roh Kudus dari dalam diri dan dengan demikian kita kehilangan keselamatan kita. Dosa kita akan mendukakan Roh Kudus dalam diri kita. Roh Kudus bisa sangat berduka di dalam kita tetapi Ia tidak bisa keluar/meninggalkan kita karena Ia dikatakan akan menyertai kita selama-lamanya.
Bahwa adanya Roh Kudus dalam diri kita pasti akan menyelamatkan kita terlihat dari :
Yoh 7:38-39 - (38) Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.’ (39) Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; …”
Yoh 4:14 – tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal”.
Dan bahwa keselamatan kita tidak bisa hilang ditunjukkan lewat banyak ayat Kitab Suci misalnya Yoh 10:27-29.
Yoh 10:27-29 – (27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa”.
Mengapa dalam ayat ini Yesus menjamin bahwa mereka pasti tidak akan binasa selama-lamanya? Karena orang percaya ada dalam tangan Yesus yang Mahakuasa, sehingga tidak ada yang bisa merebut dari tangan-Nya. Seakan-akan itu belum cukup, Ia menambahkan lagi, tangan Bapa, pencipta langit dan bumi. Dengan dua tangan yang mahakuasa seperti itu menggenggam kita, maka tidak seorang pun (termasuk setan) bisa merebut kita dari tangan Mereka. Ayat lain lagi yang cukup kuat mengajarkan hal ini adalah Rom 8:35-39 :
Rom 8:35-39 – (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36) Seperti ada tertulis: ‘Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’ (37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
Ayat 35b berbicara tentang ‘penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, atau pedang’. Ini merupakan contoh hal-hal yang sering kita anggap sebagai bukti bahwa kita ditinggal / tidak dipedulikan oleh Allah. Tetapi Paulus mengatakan bahwa hal-hal ini tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus. Kata ‘memisahkan’ dalam ayat 35 itu dalam bahasa Yunaninya adalah ”KHORISEI”, yang sebetulnya berarti ‘menceraikan’, seperti dalam Mat 19:6 1Kor 7:10,11,15. Dalam PL , Allah menceraikan Israel karena perzinahan rohani / penyembahan berhala yang mereka lakukan (Yer 3:8). Tetapi dalam Perjanjian Baru, Allah tidak mungkin melakukan hal itu terhadap kita.
2 Tim 2:13 - “jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya”.
Ayat 38-39 menunjukkan hal-hal lain yang juga tidak bisa memisahkan / menceraikan kita dari Allah.
Rom 8:38-39 – (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
§ ‘Maut’ : Ini menunjukkan bahwa kematian tidak bisa memisahkan kita dari Allah.
§ ‘Hidup’ : Kalau ajaran Arminian benar, bahwa orang bisa murtad sehingga kehilangan keselamatannya, maka itu berarti bahwa ‘hidup’ bisa memisahkan kita dari Allah! Tetapi di sini Paulus mengatakan bahwa bukan hanya ‘maut’, tetapi juga ‘hidup’, tidak bisa memisahkan kita dari Allah.
§ ‘Malaikat-malaikat’ : Ada yang menganggap bahwa ini menunjuk kepada malaikat yang baik, tetapi ada yang berpendapat bahwa ini menunjuk kepada malaikat yang jahat / setan. Kalau menunjuk pada malaikat yang baik, maka ini suatu hyperbole (gaya bahasa yang melebih-lebihkan), sama seperti dalam Gal 1:8, karena malaikat yang baik tidak mungkin berusaha memisahkan kita dari Allah.
§ ‘Pemerintah-pemerintah’ : Ada yang menafsirkan bahwa ini menunjuk kepada setan, mungkin karena dalam Ef 6:12 kata itu menunjuk kepada setan. Tetapi bisa juga ini menunjuk kepada pemerintah manusia. Pemerintah bisa berubah sikap dari pro Kristen / netral menjadi anti kristen (seperti dalam Kel 1:8-dst). Tetapi inipun tidak bisa memisahkan kita dari Allah.
§ ‘Baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang’ : Bagian ini salah terjemahan, dan kesalahan penerjemahan ini menyebabkan bagian ini seolah-olah merupakan keterangan dari ‘pemerintah-pemerintah’, padahal sebetulnya bukan.
NASB : ‘nor things present, nor things to come’ (tidak hal-hal sekarang, tidak hal-hal yang akan datang).
Jadi, bagian ini sebetulnya berdiri sendiri (terpisah dari ‘pemerintah-pemerintah’), dan menunjukkan bahwa ‘waktu’ tidak bisa memisahkan kita dari Allah. Dengan berlalunya waktu, maka godaan memang berubah, tetapi semua ini tetap tidak bisa memisahkan kita dari Allah. Ini jelas menunjukkan bahwa Kitab Suci mengajarkan adanya jaminan keselamatan (sekali selamat pasti tetap selamat). Lagi-lagi terlihat, bahwa seandainya ajaran Arminian benar, bahwa orang Kristen bisa murtad dan kehilangan keselamatannya, maka itu berarti bahwa ‘hal-hal yang akan datang’ ini harus dibuang dari ayat 38-39.
§ ‘Kuasa-kuasa’ : Sama seperti ‘pemerintah-pemerintah’, kata ini bisa menunjuk pada kuasa setan ataupun manusia.
§ ‘Baik yang ada di atas, maupun yang ada di bawah’ : Bagian ini juga salah terjemahan, dan menyebabkan bagian ini seolah-olah menerangkan ‘kuasa-kuasa’, padahal seharusnya tidak.
NASB: ‘nor height, nor depth’ (tidak ketinggian, tidak kedalaman).
Maksudnya adalah tidak ada apa pun yang ada di surga maupun di bumi yang bisa memisahkan kita dari Kristus.
§ ‘Makhluk lain’.
NASB: ‘nor any other created thing’ (tidak benda ciptaan lain yang manapun juga).
NIV: ‘nor anything else in all creation’ (tidak suatu benda apa pun dalam seluruh ciptaan).
Semua ini memberikan ketidakmungkinan yang mutlak bagi seorang Kristen untuk terpisah dari Allah / kasih Allah dalam Kristus Yesus!
Jadi orang Kristen yang sejati tidak mungkin kehilangan keselamatannya. Sekali ia selamat, ia akan tetap selamat. Pertama-tama ini adalah janji Tuhan dan Tuhan tidak mungkin berdusta. Kedua, ia telah menerima Roh Kudus sebagai ‘uang muka’ dari penebusan dan segala berkat di surga. Karena itu saudara yang sudah percaya kepada Yesus (dan dan sudah terima ‘uang mukanya’ yakni Roh Kudus) tidak perlu ragu sedikit pun akan keselamatan saudara. Saudara bisa pasti bahwa tidak ada apa pun di dalam dunia ini yang bisa menghilangkan keselamatan saudara. Saudara bisa pasti bahwa kapan pun saudara mati, saudara akan menuju surga. Persoalannya sekarang adalah saudara sudah mendapatkan ‘uang mukanya’ atau belum ? Kalau belum, janganlah bermimpi. Tidak ada jaminan apa-apa bagi saudara ! Kalau begitu bagaimana supaya saudara mendapatkan ‘uang muka’ itu ? Saudara tidak perlu berdoa minta uang muka itu karena berdoa bagaimana pun, saudara tidak akan mendapatkannya. Saudara hanya bisa dapatkan ‘uang muka’ itu dengan sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
Efs 1:13-14 – (13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Sesuai ayat ini, kalau saudara sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, saudara akan menerima Roh Kudus, ‘uang muka’ itu sehingga itu akan menjadi jaminan bahwa saudara pasti akan menerima keselamatan dan segala berkat surgawi yang terkandung di dalamnya. Maukah saudara ?
- AMIN -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar