By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Mat 4:1-12 – (1) Maka
Yesus dibawa oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (3) Lalu datanglah si pencoba itu dan
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya
batu-batu ini menjadi roti." (4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah." (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan
memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas
tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (7) Yesus berkata
kepadanya: "Ada
pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata
kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku." (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan
lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. (12) Tetapi waktu Yesus
mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
P
|
ada bagian sebelumnya kita sudah
membahas pencobaan pertama dari iblis kepada Yesus yakni menyuruh Yesus
mengubah batu-batu menjadi roti. Sekarang kita akan membahas pencobaan yang
kedua. Tapi sebelum itu kita perlu memikirkan dulu yang mana sebenarnya yang
merupakan pencobaan kedua? Masalahnya adalah ada urutan yang terbalik untuk
pencobaan kedua dan ketiga dalam versi Matius dan Lukas di mana pencobaan kedua
menurut Matius adalah pencobaan ketiga menurut Lukas dan pencobaan ketiga
menurut Matius adalah pencobaan kedua menurut Lukas. Lihat perbandingannya :
Saya berpendapat bahwa
urut-urutan Matius yang benar secara kronologis karena beberapa alasan :
1.
Setelah pencobaan ketiga dalam Matius, iblis diusir.
2.
Kalau urut-urutannya seperti dalam Mat 4, maka jalan
ceritanya lebih baik / masuk akal, karena dalam jawaban Yesus terhadap
pencobaan pertama terlihat bahwa Yesus memakai Firman Tuhan dan Ia percaya
kepada Bapa-Nya. Karena itu, maka dalam pencobaan kedua versi Matius, iblis
mencobai-Nya dengan menggunakan Firman Tuhan yang disalahtafsirkan dengan
menyuruh Yesus untuk ‘terlalu percaya’ kepada Bapa.
Mat 4:3-6 - (3)
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak
Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4) Tetapi Yesus
menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (5) Kemudian Iblis
membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau …."
Kalau begitu apakah Lukas salah
menempatkan urut-urutannya? Tidak! Lukas memang tidak menulis berdasarkan
urutan waktu/kronologis. Perlu diketahui bahwa kata ‘kemudian’ (Yun. “tote”) pada awal Luk 4:5,9 sebetulnya
tidak ada dalam bahasa aslinya.
Luk 4:5,9 – (5) Kemudian ia membawa Yesus ke
suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya
semua kerajaan dunia. (9) Kemudian
ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, …”
Kalau begitu mengapa Lukas
membalik urut-urutannya? Atau atas pertimbangan apa Lukas membalik
urut-urutannya? Matthew Henry berkata bahwa Lukas mengubah urutannya karena ia
menghubungkannya dengan pencobaan di taman Eden . Di taman Eden pencobaan tentang makanan (buah
terlarang) itu berkaitan erat dengan penglihatan di mana buah terlarang itu
kelihatan sangat menarik. Karena itu alangkah bagusnya jika pencobaan untuk
mengubah batu-batu menjadi roti yang adalah pencobaan tentang makanan
dilanjutkan dengan pencobaan yang ada kaitannya dengan daya tarik mata dalam
hal ini adalah pencobaan ketiga versi Matius.
Matthew Henry – Penulis Injil ini menempatkan pencobaan ini dalam urutan
kedua, sedangkan Matius menempatkannya
dalam urutan terakhir. Pencobaan ini seharusnya memang ada di urutan terakhir.
Namun, Lukas tidak dapat menahan diri untuk memikirkan dan membicarakan pencobaan
itu sebagai yang paling jahat dan kejam, karena itu ia ingin segera
mengemukakannya. Ketika Iblis mencobai nenek moyang kita yang pertama, ia
menunjukkan kepada mereka buah yang terlarang untuk dimakan. Pertama sebagai
buah yang baik untuk dimakan, dan selanjutnya sebagai buah yang sedap
kelihatannya, dan mereka segera dikuasai oleh kedua daya tarik ini. Di
sini, mula-mula Iblis mencobai Kristus untuk mengubah batu-batu menjadi roti,
yang akan menjadi makanan yang baik untuk dimakan, kemudian ia menunjukkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia serta segala kemuliaannya, yang sedap
dipandang mata. Namun, dalam kedua hal ini Ia berhasil mengalahkan Iblis.
Mungkin dengan memperhatikan hal ini, Lukas mengubah urutannya. (Injil
Lukas 1-12, hal. 154-155).
B.J. Boland mengatakan bahwa
Lukas menyusun pencobaan-pencobaan itu berdasarkan keterlibatan pihak-pihak di
dalamnya di mana dalam pencobaan pertama itu hanya berkaitan dengan diri
Yesus sendiri (mengubah batu jadi roti), dalam pencobaan kedua itu
berkaitan dengan kompromi antara Yesus dan setan (sujud menyembah), dan
dalam pencobaan ketiga, itu sudah berkaitan dengan orang banyak
(melompat dari bubungan bait Allah).
B.J. Boland – Lukas menukar tempat pencobaan yang kedua dan
yang ketiga, sehingga urutannya sebagai berikut : (1) mujizat berkenaan dengan
roti, untuk Yesus sendiri; (2)memperoleh kuasa duniawi dengan kompromi;
(3) mujizat dalam Bait Suci di depan mata orang banyak. (Tafsiran
Alkitab Injil Lukas, hal. 94).
Jerome Kodell memberikan pendapat
yang lain :
Jerome Kodell – Barangkali Lukaslah yang mengubah urutan
adegan untuk menempatkan klimaksnya di Yerusalem, yang ia pergunakan sebagai
tujuan dan puncak karya keselamatan Yesus dan kehidupan Gereja Perdana. (Ed.
Dianne Bergant & Robert J. Karris; Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, hal.123).
Yang manapun yang benar, jelas
bagi kita bahwa Lukas tidak menulis berdasarkan urutan kronologis. Dengan demikian
pencobaan kedua secara kronologis adalah yang diceritakan oleh Matius.
Mat 4:5-6 - (5) Kemudian Iblis
membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu."
Kita akan mempelajari pencobaan
yang kedua ini dalam beberapa pembahasan :
I. TEMPAT DAN
STRATEGI IBLIS DALAM PENCOBAAN INI.
Kita akan
membahas 2 hal ini satu per satu :
a.
Tempat
terjadinya pencobaan ini.
Dalam pencobaan
iblis dikatakan membawa Yesus ke Kota Suci (Yerusalem) dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah lalu menyuruh-Nya menjatuhkan diri ke bawah. Pertanyaan
kita adalah di bagian mana dari bubungan Bait Allah di mana Yesus ditempatkan
dan Ia disuruh menjatuhkan diri kemana? Kita tidak tahu pasti karena tidak
dijelaskan lebih jauh tetapi kira-kira ada 2 kemungkinan :
Yesus ditempatkan di puncak bubungan Bait Allah
dan Ia disuruh menjatuhkan diri ke halaman Bait Allah.
Bait Allah yang
dibicarakan di sini adalah Bait Allah yang dibuat oleh raja Herodes Agung, Bait
Allah yang sangat indah dan megah. Di puncak bubungan Bait Allah itu ada 1
tempat di mana setiap pagi, pada saat matahari mulai muncul dari balik bukit
Hermon, seorang imam naik kesana dan meniup terompet sebagai tanda bagi
orang-orang Yahudi untuk segera mempersembahkan korban pagi kepada Allah.
Kemungkinan Yesus dibawa oleh iblis dan ditempatkan di puncak bubungan Bait
Allah ini, tempat imam meniup terompet itu, lalu Yesus disuruh menjatuhkan diri
ke arah halaman Bait Allah. (Perhatikan arah anak panah dalam gambar berikut).
Kira-kira jarak
dari bubungan Bait ke bawah sekitar 30-40 Meter.
Matthew Henry – (sebagaimana
dilukiskan Josephus dalam Antiq 15:14) begitu tinggi hingga mampu membuat
kepala orang pusing bila melihat ke bawah. (Injil Matius 1-14, hal.
110).
Kalau
kemungkinan ini yang terjadi maka pastilah peristiwa ini terjadi pagi hari
bertepatan dengan waktu mempersembahkan korban pagi sehingga di halaman Bait
Allah saat itu ada banyak orang yang berkumpul dan kalau mendadak Yesus
menjatuhkan diri dari atas bubungan itu dan tidak apa-apa, maka orang-orang
akan kaget dan menganganggap Yesus sebagai seorang “Superman” yang luar biasa
dan ini menjawab nubuatan dalam kitab Maleakhi.
Mal 3:1 – “…Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu
akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu,
sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
Yesus
dibawa ke tembok bagian selatan dari puncak Bait Allah dan disuruh menjatuhkan
diri ke arah luar halaman Bait Allah.
Perhatikan arah
anak panah dalam gambar berikut
Kalau
kemungkinan ini yang terjadi, maka ini jauh lebih tinggi dari kemungkinan
pertama karena tinggi tembok yang mengelilingi Bait Allah dari atas hingga
fondasinya saja sekitar 50 meter.
Selain itu
perlu diketahui bahwa Bait Allah dibangun di puncak gunung Sion di mana puncak
gunung Sion itu terlebih dahulu diratakan sehingga membentuk suatu lapangan
yang cukup luas dan di lapangan itulah Bait Allah didirikan.
Ini berarti
jarak dari atas tembok Bait Allah hingga ke lereng gunung sudah sangat tinggi,
apalagi di bagian selatan ada satu lembah di sana yang namanya lembah Kidron.
Lembah Kidron
ini sangat subur sehingga menjadi daerah perkebunan dan setiap harinya ada banyak orang Yahudi yang bekerja di perkebunan lembah Kidron ini.
Maka
kemungkinan besar iblis membawa Yesus ke tembok selatan yang langsung
berhadapan dengan lembah Kidron sehingga pada saat Yesus menjatuhkan diri-Nya,
maka Ia akan melayang turun dari puncak tembok itu menuju lembah Kidron (ini
sekitar 200-250 meter) dan itu akan disaksikan oleh banyak orang Yahudi dari
perkebunan Kidron dan tentu saja ini membuat mereka kagum luar biasa karena
keajaiban “Sang Superman”. Perhatikan
arah anak panah dalam gambar berikut ini :
a.
Strategi yang
dipakai iblis dalam pemcobaan ini.
Pada saat
menyuruh Yesus menjatuhkan diri itu tak lupa iblis mengutip ayat Firman Tuhan.
Mat 4:6 – “…sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Mengapa di sini
iblis mengutip ayat Alkitab? Karena di dalam pencobaan yang pertama, Yesus
menjawab serangannya dengan mengutip ayat Alkitab.
Mat 4:4 - Tetapi
Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Dan karena
itulah dalam serangan kedua ini iblis mau mengimbangi Yesus dengan mengutip
ayat Alkitab juga.
Matthew Henry – Kristus melawan
dia dengan kutipan ayat Kitab Suci, dan iblis ingin menunjukkan bahwa ia pun
mampu mengutip ayat-ayat Kitab Suci seperti Yesus. (Injil Lukas 1-12, hal.
159).
Ayat Alkitab
yang dipakai iblis ini dikutip dari kitab Mazmur 91:11-12.
Maz 91:11-12 –
(11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga
engkau di segala jalanmu. (12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya,
supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Ini berarti
bahwa iblis hafal ayat Alkitab.
Budi Asali - Satu hal yang harus
ditekankan di sini adalah bahwa setan juga tahu dan hafal Kitab Suci. Karena
itu kalau kita tidak mau belajar dan menghafal Kitab Suci, kita akan dengan
mudah ditipunya!
Matthew Henry – Apakah iblis
mengenal Kitab Suci dengan begitu baik sehingga mampu mengutip ayat dengan
begitu cepat? Sepertinya memang demikian. (Injil Matius 1-14, hal. 112).
Tetapi kalau
memang ayat di dalam Maz 91:11-12 itu mengatakan demikian, lalu di mana
salahnya iblis? Kelihatannya iblis tidak salah karena memang ayat itu berbicara
tentang pelayanan para malaikat yang melindungi orang-orang percaya dan iblis
tahu itu juga dari pengalamannya (dalam kasus Ayub). Ia juga dengan benar
menerapkan ayat tersebut kepada Kristus dengan mengatakan : “Mengenai Engkau….” Sebagaimana
dikatakan Matthew Henry bahwa semua janji perlindungan bagi orang kudus itu
diberikan kepada, di dalam dan melalui Dia. Janji itu mengatakan : “Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu
pun yang patah” (Maz 34:21). Bandingkan
:
Yoh 19:36 -
Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci:
"Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
Jadi apa
salahnya iblis ketika mengutip ayat tersebut dalam pencobaannya kepada Yesus?
Kesalahan yang dibuat iblis di sini adalah kesalahan hermeneutics yaitu ia
melepaskan ayat tersebut dari konteksnya.
Apa yang
dimaksudkan dengan konteks? Yang dimaksudkan dengan konteks adalah ayat-ayat
yang berhubungan dengan ayat yang hendak ditafsir, dalam hal ini adalah
ayat-ayat sebelum atau sesudahnya. Memahami konteks suatu ayat itu penting
untuk menemukan apa arti sesungguhnya dari ayat tersebut. Saya berikan suatu
ilustrasi.
Boby dan Mince
adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Tapi karena harus melanjutkan
kuliah di Surabaya ,
mereka berdua harus berpisah. Setelah beberapa saat di Surabaya ,
Boby mengirim surat
kepada Mince di Kupang. Saking gembiranya begitu amplop surat
di buka, Mince pun langsung membacanya satu bagian menyolok di tengah surat itu yang bunyinya
demikian :
“Mince sayang, setelah
sekian lama kita bersama, terus terang aku makin merasa adanya banyak
ketidakcocokan di antara kita walau mungkin tidak kamu sadari. Seiring waktu,
cintaku padamu mulai meleleh seperti lilin yang terbakar habis, tetapi aku
tetap bertahan untuk mencintaimu. Sampai 2 minggu lalu aku bertemu seorang
gadis. Clara namanya. Saat mata kami bertatapan untuk pertama kalinya, aku
dapat melihat pelangi di matanya. Saat itulah aku sadar, Clara adalah cinta
sejatiku, belahan jiwaku yang hilang. Aku bertekad untuk mendapatkan cinta
Clara dan karena itu saat ini aku hendak katakan padamu bahwa cinta kita harus
berakhir di sini. Tentang anak kita yang sementara kau kandung, mungkin
sebaiknya diaborsi saja. Maafkan aku Mince sayang”.
Sampai di sini
Mince tidak dapat lagi menahan airmatanya, ia langsung merobek suratnya dan
membuangnya ke bak sampah. Mince pun langsung mau minum baygon. Untung adiknya
Mince bisa mencegahnya dan setelah tenang ia memungut robekan surat dari Boby itu dan lalu dibaca dari
awal. Begini bunyinya :
“Mince sayang, bagaimana
keadaanmu? Aku baik-baik saja di Surabaya .
Semoga kamu pun baik-baik. Oh ya sayang, aku ingin cerita, beberapa hari lalu
aku bermimpi bahwa kita berdua ada di sebuah gunung yang tinggi, wajah kita
sangat murung. Setelah lama terdiam, akupun mulai bicara padamu : “Mince
sayang, setelah sekian lama kita bersama, terus terang aku makin merasa adanya
banyak ketidakcocokan di antara kita walau mungkin tidak kamu sadari. Seiring
waktu, cintaku padamu mulai meleleh seperti lilin yang terbakar habis, tetapi
aku tetap bertahan untuk mencintaimu. Sampai 2 minggu lalu aku bertemu seorang
gadis. Clara namanya. Saat mata kami bertatapan untuk pertama kalinya, aku
dapat melihat pelangi di matanya. Saat itulah aku sadar, Clara adalah cinta sejatiku,
belahan jiwaku yang hilang. Aku bertekad untuk mendapatkan cinta Clara dan
karena itu saat ini aku hendak katakan padamu bahwa cinta kita harus berakhir
di sini. Tentang anak kita yang sementara kau kandung, mungkin sebaiknya
diaborsi saja. Maafkan aku Mince sayang”. Mendengar itu kamu pun menangis
sejadi-jadinya dan secara tiba-tiba kamu berlari dan membuang dirimu ke dalam
tebing. Aku begitu takut dan berteriak memanggil-manggil namamu. Tiba-tiba aku
terbangun dari tidurku. Demikianlah mimpiku sayang. Ah…untung semuanya hanya
mimpi. Mince aku ingin katakan padamu, selama musim yang telah berlalu, masih
engkau yang ada di hatiku. Liburan nanti saat aku kembali, kuharap kamu
menemaniku ke kebun ayahku, menanam pucuk-pucuk cinta kita biar bertumbuh dan
abadi selamanya. I Love U bertubi-tubi.
Salam
Bobby (Cintamu).
Mengapa Mince
menjadi sedih dan mau minum baygon tadi? Karena dia hanya membaca cuplikan surat ini tanpa melihat
konteksnya (kalimat-kalimat sebelum dan sesudahnya). Seandainya Mince membaca
seluruhnya / memperhatikan konteksnya, dia justru harus senang luar biasa.
Nah, mencuplik
ayat tertentu dan melepaskannya dari konteks sehingga artinya jadi menyesatkan
itulah yang sedang dilakukan oleh iblis di mana dia mengutip Maz 91:11-12 tanpa
memperhatikan konteksnya. Ini bukan berarti iblis bodoh dan tidak tahu
hermeneutics (makna ayat tersebut), dia memang sengaja melakukan itu demi
menyesatkan Yesus. Mari kita lihat konteks dari Maz 91 ini :
Maz 91:1-3;9-15
- (1) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasa (2) akan berkata kepada TUHAN: "Tempat
perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (3)
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari
penyakit sampar yang busuk…(9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang
Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (10) malapetaka tidak akan
menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; (11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (12) Mereka
akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada
batu. (13) Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan
menginjak anak singa dan ular naga. (14) "Sungguh, hatinya melekat
kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia
mengenal nama-Ku. (15) Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan
menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya…”
Dari konteksnya
terlihat bahwa Mazmur ini berbicara tentang perlindungan Allah kepada orang
percaya di mana kalau orang percaya berada dalam bahaya, Allah akan
menyertainya dan melindunginya. Malaikat-malaikat akan diperintahkannya untuk
menjaga orang percaya itu sehingga ia tidak jatuh. Nah, setan rupanya hanya
mengambil ayat 11-12 dan mengabaikan konteksnya lalu menyuruh Yesus membuang
diri dari bubungan Bait Allah. Ini jelas salah secara hermeneutics dan
menyesatkan sebab Allah berjanji untuk melindungi orang percaya dari bahaya
tapi itu tidak berarti bahwa orang percaya boleh sembrono dengan mencari bahaya
sendiri. Allah berjanji bahwa malaikat-malaikat akan diperintahkan untuk
menatang orang percaya sehingga ia tidak terantuk dan jatuh, tapi tidak berarti
orang lalu menjadi ekstrim dan “terlalu percaya” sehingga membuang diri dari
bubungan Bait Allah dan berharap Allah akan menyuruh malaikat-malaikat
menatangnya. Ini namanya mencobai Tuhan Allah! Jadi kesalahan hermeneutics atau
lebih tepatnya penyesatan hermeneutics yang dibuat iblis berujung pada
penerapan ekstrim yang bersifat mencobai Allah.
Kelicikan iblis
juga nampak dengan ia melakukan penghilangan terhadap 1 frase yang penting di
dalam Maz 92:11. Perhatikan perbandingannya dalam gambar berikut ini :
Terlihat bahwa iblis
menghilangkan frase : “untuk menjaga
engkau di segala jalanmu” yang saya garis-bawahi dalam Maz 91:11. Mengapa
iblis menghilangkan bagian itu? Karena kalau ia tetap memakai ayat itu secara
lengkap, justru ayat itu berjanji bahwa Tuhan akan menjaga orang percaya di
jalan mereka dan bukan di tindakan nekat mereka dengan membuang diri dari
bubungan bait Allah. Karena itulah iblis menghilangkan 1 frase supaya cocok
dengan pencobaannya yang menyuruh Yesus terjun dari bubungan Bait Allah. Iblis
pernah melakukan hal yang sama di taman Eden .
Kata-katanya dalam Kej 3:1 membuang 1 kalimat dari Firman Tuhan yang asli di
dalam Kej 2:16-17.
Perhatikan bahwa
iblis membuang kata-kata yang bergarisbawah itu sehingga arti ayat itu lalu
menjadi lain. Di sinilah kelicikan iblis di dalam menggunakan Firman Tuhan.
Kalau kita tidak berhati-hati dan teliti dalam membaca Firman Tuhan, kita mudah
ditipunya.
I. TUJUAN PENCOBAAN
IBLIS INI.
Sekarang,
perhatikan serangan setan ini.
Mat 4:6 - lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke
bawah…”
Jadi iblis
menyuruh Yesus membuang diri dari bubungan Bait Allah.
Di dalam
pencobaan pertama (menyuruh Yesus mengubah batu-batu menjadi roti), kita sudah
melihat bahwa setan berusaha untuk membuat Yesus tidak percaya pada
pemeliharaan Bapa-Nya dalam urusan makanan. Tapi ia tidak berhasil! Karena itu
dalam serangannya yang kedua ini setan berusaha membuat Yesus “terlalu percaya
pada Allah” sehingga mau mencari bahaya dengan meloncat dari bubungan Bait
Allah. Dalam 2 hal inilah setan seringkali menyerang kita juga. Kadang ia
menggoda kita untuk tidak percaya pada Allah, kadang pula ia menggoda kita
untuk “terlalu percaya” kepada Allah sehingga melakukan tindakan-tindakan
bodoh.
Budi Asali : Memang setan sering
menyerang kita dengan extrim kiri, atau dengan extrim kanan….
Contohnya, kadang
setan menyerang anak-anak Tuhan sehingga mereka menjadi ragu akan janji
pemeliharaan Tuhan sehingga mereka lebih memilih tetap bekerja mencari nafkah pada
hari minggu. Tapi kadang pula ia mnenyerang anak-anak Tuhan sehingga mereka
menjadi “terlalu percaya” akan janji pemeliharaan itu sehingga mereka bahkan
tidak mau bekerja mencari nafkah. Kadang setan membuat anak-anak Tuhan begitu
takut tidak dapat jodoh sehingga lalu cara-cara tidak halal pun dipakai untuk
mendapatkan jodoh (jasa dukun, “obat nona” / pesugihan, dll). Tapi kadang setan
membuat anak-anak Tuhan “terlalu percaya” dalam hal ini sehingga mereka sama
sekali tidak mau berusaha mencari jodoh. Hanya wait and see seperti Adam saja katanya. Kadang setan membuat
anak-anak Tuhan ragu akan janji keselamatan dari Tuhan sehingga setiap saat
mereka berpikir bahwa dosa-dosanya akan menghilangkan keselamatan yang sudah
diperoleh. Tapi kadang setan membuat anak-anak Tuhan menjadi “terlalu percaya”
pada jaminan keselamatan sehingga lalu berbuat dosa seenaknya karena bagaimana
pun juga keselamatan tidak bisa hilang. Kadang setan membuat anak-anak Tuhan
begitu takut terhadap dirinya dan segala macam kuasa-kuasa gelap sehingga
menghilangkan damai sejahtera mereka, tetapi kadang setan membuat anak-anak
Tuhan menganggap remeh dirinya, mengabaikannya dan bahkan ada yang tidak
percaya bahwa setan itu ada, dll.
Tetapi apa
tujuan setan sesungguhnya lewat cobaan ini? Kita akan mengerti tujuan setan ini
dari kata-kata pendahuluannya sebelum menyuruh Yesus menjatuhkan diri yakni : “Jika engkau Anak Allah…” (persis
seperti pencobaan pertama).
Mat 4:6 - lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau
Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Berarti cobaan
untuk menjatuhkan diri ini ada kaitannya dengan status Yesus sebagai Anak Allah
sebagaimana yang dinyatakan Bapa di dalam pembaptisan-Nya (Mat 3:17). Dengan
kata lain iblis mau berkata pada Yesus, Engkau memang Anak Allah sebagaimana
yang dinyatakan dalam pembaptisan-Mu, tapi berapa orang yang mengetahui hal
itu? Paling-paling segelintir orang yang hadir dalam pembaptisan-Mu (itu pun
kalau mereka mendengar suara Bapa itu). Engkau harus membuat diri-Mu diakui
oleh seluruh Israel
bahwa Engkau adalah Anak Allah, Sang Mesias yang dijanjikan itu. Untuk itu
Engkau perlu melakukan sesuatu yang spekatakuler / sensasional yang bisa
disaksikan oleh begitu banyak orang sehingga olehnya Engkau akan diterima
sebagai Anak Allah / Mesias itu. Jadi jatuhkanlah diri-Mu dari bubungan Bait
Allah, dan pada saat kamu melayang turun seperti “Superman” atau “Batman” tanpa
cacat sedikit pun, pada saat itulah semua orang akan kagum dan percaya bahwa
Engkaulah Mesias itu.
Matthew Henry – Sebenarnya iblis
ingin menunjukkan bahwa bukti Yesus sebagai Anak Allah sangat kabur dan tidak
jelas. Menurut iblis, Ia hanya dipermuliakan di antara rakyat jelata yang
mengikuti baptisan Yohanes, dan bukti ini kurang kuat. Tetapi jika ia sekarang
menyatakan diri dari atas bubungan Bait Allah, di antara para pembesar yang
sedang mengikuti ibadah di Bait Allah, dan kemudian untuk membuktikan bahwa Ia
adalah benar-benar adalah Anak Allah, menjatuhkan diri-Nya sendiri dari atas
bubungan ke bawah, tanpa terluka, maka langsung saja Ia akan diterima oleh
semua orang sebagai Utusan yang diutus dari sorga. (Injil Lukas 1-12, hal. 159).
J.J.de Heer – Betapa hebatnya
apabila Tuhan Yesus di hadapan orang-orang yang berkumpul di Bait Allah, dari
ketinggian beberapa puluh meter melompat ke bawah tanpa cedera. Hal itu akan
menimbulkan kesan yang sangat dalam, dan dengan demikian pula Ia akan dengan
mudah diakui sebagai Mesias, yaitu Mesias yang sudah dijanjikan dalam PL, dan
sebagai Raja Israel .
(Tafsiran
Alkitab Injil Matius, hal. 54).
B.J. Boland – Lalu iblis
membisikkan kepada-Nya : “jika Engkau
betul-betul Anak Allah…lakukan suatu mujizat yang menimbulkan sensasi, sehingga
orang banyak memuliakan Engkau sebagai Mesias (menurut pandangan rakyat
Mesias, Mesias akan menampakkan diri dalam kemuliaannya di Bait Suci di
Yerusalem). (Tafsiran Alkitab Injil Lukas, hal. 98).
Jadi inti
cobaan setan di sini adalah supaya Yesus menggunakan hal-hal yang spektakuler /
sensasional di dalam pelayanan-Nya agar dapat menarik pengikut sebanyak
mungkin. Menariknya. cara seperti inilah yang seringkali dipakai oleh para nabi
palsu. Misalnya :
·
Teudas.
Kis 5:36 - Sebab
dahulu telah muncul si Teudas,
yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus
orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan
lenyap.
Teudas ini
adalah seorang yang mengaku sebagai Mesias dan ia pernah janji kepada para
pengikutnya untuk membelah sungai Yordan hanya dengan 1 kata saja. Banyak orang
lalu mengikut tetapi sampai matinya ia tidak bisa membuktikan kata-katanya.
·
Seorang Mesir.
Kis 21:38 - Jadi
engkau bukan orang Mesir itu,
yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang
pengacau bersenjata ke padang
gurun?"
Orang ini
mengaku sebagai Mesias dan ia sanggup menghancurkan tembok-tembok Yerusalem
dengan 1 kata saja. Tapi sampai ia ditumpas, ia tidak bisa membuktikan
kata-katanya.
·
Simon Magnus.
Dia seorang
Yahudi yang mengaku diri juga sebagai Mesias. Dan ia bahkan mengaku bahwa ia
bisa membuang diri dari bubungan Bait Allah tanpa terluka, hal yang mana tidak
berani dilakukan oleh Yesus. Karena itu banyak orang mau menjadi pengikutnya.
Ia memang melakukan seperti janjinya yaitu membuang diri dari bubungan Bait
Allah tetapi ia justru terluka berat. Ia lalu kehilangan banyak pengikut. Tapi
ia lalu berjanji bahwa kali berikutnya ia tidak akan gagal. Ia akan meloncat
dari bubungan Bait Allah akan terbang seperti burung. Ia memang meloncat lagi
dari sana tapi
kali ini ia justru mengalami kecelakaan fatal dan mati.
Dari
contoh-contoh ini kita bisa melihat bahwa dalam sepanjang zaman hampir selalu
ada orang yang berusaha mendapatkan pengikut dengan melakukan hal-hal yang
spektakuler, sensasional dan aneh-aneh, dan selalu saja ada orang-orang bodoh
yang mau saja mengikuti pemimpin-pemimpin yang bisa / berjanji melakukan
hal-hal spektakuler, sensasional dan aneh-aneh. Misalnya seperti Mangapin
Sibuea dan masih banyak orang lain yang mencari banyak pengikut dengan
ramalan-ramalan mereka tentang waktu kedatangan Yesus yang kedua kali. Dan
memang manusia sepanjang sejarah, entah mengapa, lebih menyukai hal-hal yang
sensasional dan spektakuler seperti itu. Coba dipikirkan, jika ada 2 hamba
Tuhan yang sama-sama melayani dan yang seorang memberitakan Injil dan
pengajaran Alkitab/khotbah dengan baik dan benar, dan yang seorang lagi tidak
pernah memberitakan Injil, pengajaran Alkitab/khotbahnya buruk tetapi bisa
mempunyai penglihatan-penglihatan, mujizat-mujizat, kesembuhan ilahi dan
hal-hal ajaib lainnya, kira-kira yang manakah yang akan mendapatkan pengikut
lebih banyak? Sudah pasti yang kedua. Ambil contoh Pdt. Yesaya Pariadji.
Khotbahnya snagat buruk, pengajarannya kacau balau, omongannya sukar dimengerti
seperti ornag yang tidak pernah sekolah, tapi ia mempunyai ribuan
pengikut/jemaat. Mengapa? Karena mujizat-mujizat dan kesembuhan yang dilakukannya.
Iblis tahu kecenderungan manusia seperti itu dan karena itu ia juga melengkap
kaki tangannya (nabi-nabi palsu) dengan kuasa untuk melakukan hal-hal yang
spektakuler dan ajaib.
Mat 24:24 : Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu
akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
2 Tes 2:9 - Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan
Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu
Sudah pasti mereka akan mendapatkan begitu banyak pengikut.
Karena itu kalau saudara adalah orang yang “gila” mujizat, hal-hal aneh,
spektakuler, dll saudara sangat berpotensi untuk disesatkan.
Menariknya,
cara ini justru dihindari oleh Yesus. Ia memang banyak juga melakukan mujizat
tetapi ia tidak pernah mau orang mengikuti Dia atau percaya kepada-Nya hanya
karena mujizat-mujizat itu.
Yoh 2:23-24 –
(23) “…banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
(24) Tetapi Yesus sendiri tidak
mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua
Yesus justru
lebih berkonsentrasi pada penginjilan dan pengajaran dan karena itu Ia
memusatkan diri untuk mengajar murid-murid-Nya. Barclay mengatakan bahwa cara
mencari pengikut dengan mempergunakan hal-hal yang aneh seperti itu
sesungguhnya tidak bermasa depan.
William Barclay – Orang yang
berusaha menarik perhatian orang lain dengan jalan menyodorkan hal-hal yang aneh-aneh,
sebenarnya telah menempuh cara atau jalan yang tak bermasa depan. Sebabnya
sederhana saja. Agar orang seperti itu tetap bisa mempertahankan daya tarik dan
kekuatannya, maka ia harus menunjukkan hal-hal aneh yang lebih besar. Hal-hal
aneh tidak dapat berlangsung lama. Apa yang aneh tahun ini akan menjadi hal
biasa tahun depan. Injil yang diberitakan secara sensasional, melalui hal yang
aneh-aneh, adalah Injil yang gagal. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Matius 1-10,
hal. 114).
Bandingkan
kata-kata Barclay ini dengan gereja-gereja tertentu yang mencoba menarik
pengikutnya dengan mengadakan kebaktian di tempat-tempat mewah, selalu
mengundang pendeta-pendeta top yang bisa melakukan kesembuhan ilahi,
mendatangkan artis-artis ibukota untuk bisa menarik massa datang ke gereja mereka, dll. Menurut
saya, sebagaimana kata Barclay, ini cara-cara yang tidak bermasa depan. Karena itu saya tidak akan melakukan hal-hal
seperti itu hanya untuk meraup massa
/ jemaat. Kalau ada hal yang menjadi daya tarik dari gereja ini (GKIN Revival),
itu haruslah adalah pengajarannya dan bukan hal-hal aneh,
spektakuler/sensasional lainnya.
Perhatikanlah
supaya jangan ada di antara kita yang mencoba mencari
pengikut/pengaruh/pengakuan diri dengan cara-cara yang aneh-aneh, sebaliknya
juga jangan pernah mau menjadi pengikut dari seseorang / kelompok keagamaan
apapun apabila yang ditawarkan kepadamu hanyalah hal-hal yang aneh-aneh dan
sensasional tanpa pengajaran Firman Tuhan yang sesungguhnya. Ingat, itulah cara
yang ditawarkan iblis pada Yesus, dan sesungguhnya iman dan kedewasaan rohani
tidak akan terjadi hanya dengan mengandalkan hal-hal yang spektakuler dan sensasional
seperti itu. Bangsa Israel
adalah bangsa yang paling banyak melihat mujizat Yesus, tapi sampai hari ini
sangat sedikit dari antara mereka yang sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.
II. JAWABAN YESUS
TERHADAP PENCOBAAN INI.
Lalu bagaimana
Yesus menghadapi serangan setan ini?
Mat 4:7 - Yesus
berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau
mencobai Tuhan, Allahmu!"
Yesus
mengatakan “Ada tertulis” lagi setelah sebelumnya
(dalam pencobaan pertama), Ia mengatakan yang sama. Demikian juga nanti dalam
pencobaan yang ketiga, Ia juga mengatakan yang sama.
Budi Asali : Adalah sesuatu yang
menarik bahwa dalam menghadapi 3 kali serangan setan di sini, Yesus juga 3 kali
menggunakan Firman Tuhan. Ia tidak berganti-ganti senjata, sebentar pakai
Firman Tuhan, sebentar pakai logika, sebentar pakai filsafat, dsb. Ia terus
memakai Firman Tuhan.
Kata-kata Yesus
ini dikutip dari Ul 6:16 :
Ul 6:16 - Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu,
seperti kamu mencobai Dia di Masa.
Yesus mengutip
ayat ini untuk menangkis serangan setan yang menggunakan Maz 91:11-12
secara salah dan menyesatkan, dan bahkan meluruskan penyalahtafsiran itu. Tadi
sudah saya singgung bahwa konteks dari Maz 91 secara keseluruhan adalah janji
pemeliharaan Tuhan terhadap orang-orang percaya dari bahaya. Tetapi janji itu
tidak boleh lalu membuat kita sengaja
mencari bahaya dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti melindungki kita. Menurut
Yesus itu namanya bukan beriman tetapi mencobai Tuhan Allah dan karena itu maka
Yesus mengutip Ul 6:16 yang melarang orang mencobai Tuhan Allah. Memang
mencobai Allah itu mirip dengan tindakan iman, dan kita harus bisa membedakan
kedua hal ini. Perhatikan kata-kata Calvin berikut ini :
Calvin: Dalam bagian ini, kata
“mencobai” menunjukkan pengabaian sarana yang Ia letakkan dalam tangan kita,...
Singkatnya, siapa pun yang ingin membuat percobaan dengan kuasa ilahi, pada
saat tidak ada keperluan untuk itu, mencobai Allah dengan meletakkan janji-Nya
pada ujian yang tidak fair.
Jadi 2 hal yang
Calvin tekankan. Pertama adalah pengabaian
sarana. Misalnya pada waktu kita sakit, sekalipun kita bisa membeli obat /
pergi ke dokter, tetapi kita tidak mau melakukan hal-hal itu, dan kita hanya
berdoa saja. Ini bukan beriman kepada Allah, tetapi mencobai Allah! Ada sebuah ilustrasi. Di
suatu kota terjadi banjir besar dan seorang Kristen naik ke atap rumah, dan
berdoa supaya Tuhan menolong dia. Lalu datang sebuah perahu untuk menolong dia,
tetapi orang itu, yang mungkin sekali menginginkan Tuhan menolong dia dengan
cara yang spektakuler, menolak dan berkata: ‘Aku
sudah berdoa kepada Tuhan dan Ia pasti akan menolong aku’. Beberapa waktu
kemudian datang sebuah perahu yang lain, tetapi ia memberikan jawaban yang
sama. Lalu datang sebuah helikopter dan mau menolong dia, tetapi ia tetap
memberikan jawaban yang sama. Akhirnya banjir itu naik terus dan orang itu
mati. Pada waktu menghadap Tuhan, orang itu protes kepada Tuhan: ‘Tuhan aku berdoa dan aku percaya Engkau
akan menolong, tetapi mengapa Engkau tidak menolong?’ Tuhan menjawab : ‘Apa maksudmu tidak menolong? Aku sudah
mengirimkan 2 perahu dan 1 helikopter tapi
kamu tidak mau juga. Jadi jangan salahkan Aku! Ini menunjukkan pengabaian
sarana! Ini bukan beriman namanya tetapi mencobai Tuhan Allah. Kedua, membuat percobaan dengan kuasa
ilahi, padahal hal itu tidak diperlukan. Misalnya, orang yang sengaja mencari
bahaya (seperti pencobaan setan ini), atau sengaja tidak mau menghindar dari
bahaya, dan minta Tuhan melindungi dirinya. Contohnya pernah ada orang tidak
mau lari keluar dari rumahnya pada saat terjadi gempa bumi karena percaya bahwa
Tuhan pasti akan melindunginya sehingga rumahnya tidak akan roboh. Juga ada
seorang pendeta mendapat informasi bahwa ada majelisnya yang terlihat di
kompleks pelacuran. Pada waktu pendeta menegur majelis itu, sang majelis
menjawab: “Aku memang pergi jalan-jalan
ke sana , tetapi
aku terus berdoa : ‘Tuhan, kuatkanlah aku dari pencobaan perempuan-perempuan
jalang ini’, dan aku percaya Ia pasti menolong aku”. Ada mahasiswa yang tidak mau belajar saat mau
ujian karena percaya Allah bisa menolongnya. Atau sudah tahu banyak rampok tapi
sengaja keluar malam-malam ke daerah yang rawan. Sudah tahu banyak laki-laki
nakal bahkan pemerkosa, tetapi sengaja pakai pakaian seksi yang vulgar (rok
mini, tali satu, celana umpan, dll) yang bisa mengundang kejahatan.
Beberapa tahun
yang lalu dalam sebuah pelayanan ke desa, saya melihat ada sarang lebah yang
jatuh di jalan, saya bukannya menghindari malah dengan percaya bahwa Tuhan akan
melindungi saya karena ingat akan janji Tuhan melalui ayat yang saya dapatkan
waktu pertama kali percaya Yesus.
Yes 43:1-3 –
(1) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub,
yang membentuk engkau, hai Israel :
"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil
engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. (2) Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau
berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan
membakar engkau. (3) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah
Israel ,
Juruselamatmu.
Saya menerobos
kawanan lebah itu tapi celakanya lebah-lebaih itu menyerang dan menyengat saya
sampai hampir mati. Semua ini merupakan contoh-contoh dari mencobai Tuhan,
bukan tindakan iman.
William Barclay – Yang
dimaksudkan oleh Yesus adalah : tidak ada gunanya untuk menduga-duga sampai
seberapa jauh Allah bisa diharapkan, tidak ada gunanya juga untuk menempatkan
dirimu sendiri ke dalam suatu keadaan yang penuh tantangan, apalagi kalau hal
itu kamu lakukan tanpa perhitungan dan tujuan yang jelas, dan tidak ada gunanya
setelah kamu gagal dalam usahamu mencoba-coba itu kamu mengharapkan pertolongan
Allah. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Matius 1-10, hal. 114-115).
Jadi jawaban
Yesus kepada iblis ini adalah pelurusan kesalahan tafsir yang dibuat oleh iblis
atas Maz 91:11-12, sekaligus menjadi pelajaran bagi kita untuk membedakan
tindakan iman dan mencobai Allah supaya dalam hidup ini kita tidak melakukan
hal-hal bodoh yang mencobai Tuhan Allah.
Dalam salah
satu debat dengan Islam, ada orang Islam yang menantang pendeta Kristen untuk
minum racun karena adanya janji dalam Mark 16:17-18 :
Mark 16:17-18 –
(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa
yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh."
Ayat ini
diperdebatkan keasliannya. Tetapi sekalipun ayat ini asli, janji tersebut tidak
boleh membuat kita dengan sengaja meminum racun. Itu namanya mencobai Allah dan
bukannya beriman. Jadi ada beda antara beriman dan mencobai Tuhan Allah.
Hal lain yang
terlihat dari jawaban Yesus ini adalah bahwa Yesus menggunakan Firman Tuhan (Ul
6:16) untuk menghadapi penyesatan yang menggunakan Firman Tuhan juga seperti
yang dilakukan setan dengan Maz 91:11-12 ini. Bahwa setan bisa menggunakan
Firman Tuhan demi tujuan untuk menyesatkan Yesus menunjukkan bahwa ia bisa juga
dan bahkan sering memakai Firman Tuhan melalui nabi-nabi palsunya
(aliran-aliran sesat) untuk menyesatkan orang-orang percaya.
Matthew Henry – Sudah merupakan
hal yang lazim bagi para pengikut ajaran sesat dan penipu untuk memutarbalikkan
makna ayat-ayat Kitab Suci dan menyalahgunakannya untuk melakukan segala macam
kefasikan. (Injil Lukas 1-12, hal. 159).
Dan ini tentu
sesuatu yang masuk akal. Jikalau setan mendatangi kita dengan menggunakan
kitab-kitab yang lain, atau buku-buku dari agama lain, kita hampir pasti akan
menolaknya. Tetapi kalau ia memakai Kitab Suci kita / Firman Tuhan, itu sangat
berpotensi untuk menjatuhkan orang-orang yang tidak cukup menguasai Firman
Tuhan. Karena itu kita perlu waspada, tidak setiap
orang yang menggunakan Kitab Suci memberikan pengajaran yang benar. Semua orang
sesat bisa mencari-cari dasar Kitab Suci untuk mendukung pandangan mereka
seperi aliran Saksi Yehovah, Unitarian, paham pluralisme, Islam juga seringkali
menggunakan Kitab Suci kita untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan/Allah, Dr.
Eben Nuban Timo yang menggunakan ayat-ayat Alkitab juga untuk mengajarkan bahwa
Yesus bisa keliru dan Allah sudah kehabisan energi dan tidak berdaya apa-apa
setelah penciptaan, Paulus Tribrata yang menggunakan ayat-ayat Kitab Suci dan
meramalkan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2023, dan masih banyak contoh
lagi. Kebanyakan mereka melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan setan
yakni dengan mencomot-comot ayat tanpa mempedulikan konteks dari ayat itu dan
lalu menghasilkan ajaran yang aneh-aneh. Contohnya adalah orang-orang Teologia
Kemakmuran mencomot ayat Mat 6:33 dan 2 Kor 8:9 lepas dari konteksnya dan lalu
mengajarkan bahwa orang Kristen harus kaya raya.
Mat 6:33 - tapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
2 Kor 8:9 - Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan
kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun
Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh
karena kemiskinan-Nya.
Dalam Mat 6:33, mereka lalu mengartikan kata “semuanya” di
sini menunjuk pada segala sesuatu. Tapi ini penafsiran yang salah karena
“semuanya” di sana
harus dilihat dari konteksnya secara khusus ayat 31-32 :
Mat 6:31-32 – (31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan
berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai?
(32) Semua itu dicari
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah….”
Jelas bahwa “semuanya” di sana bukanlah segala sesuatu melainkan
menunujuk pada makanan, minuman dan pakaian.
Tentang 2 Kor 8:9, silahkan baca mulai dari ayat 1 (secara
khusus ayat 2 dan 7) maka akan terlihat bahwa “kaya” yang dimaksudkan di sini
bukanlah kaya materi tetapi kaya secara rohani.
Fakta ini seharusnya menyadarkan kita betapa pentingnya
kita mempelajari Kitab Suci bahkan termasuk di dalamnya hermeneutics (ilmu
penafsiran Alkitab) karena aliran-aliran sesat biasanya mengikuti cara yang
sudah dilakukan oleh boss mereka (iblis) yakni mencomot-comot ayat untuk
mendukung ajaran mereka tanpa peduli pada konteks ayat tersebut. Kita
membutuhkan pengertian Firman Tuhan seperti ini termasuk pada waktu kita
mendengar khotbah dari siapa saja. Kita harus mengecek setiap khotbah dengan
Firman Tuhan apakah ajaran-ajaran dalam khotbah itu dihasilkan dari penafsiran
yang salah, ataukah apakah khotbah itu bertentangan dengan bagian lain dari
Kitab Suci atau tidak. Teladani orang-orang Yahudi di Berea :
Kis 17:11 - “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada
orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan
segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk
mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian”.
Perhatikan
bahwa dalam ayat ini orang Yahudi di Berea
dipuji karena mengecek khotbah Paulus, yang adalah seorang rasul, dengan
menggunakan Kitab Suci. Karena itu kalau saudara adalah orang yang mengaminkan
segala kata-kata pendeta tanpa mengeceknya dengan Kitab Suci, itu jelas
merupakan sikap yang salah dan bahkan berbahaya.
Kiranya pengertian
akan semua ini membuat kita lebih bersungguh-sungguh lagi di dalam belajar
Firman Tuhan terutama dalam kelas-kelas Pelajaran Alkitab kita.
-
AMIN -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar